Rabu, 30 September 2015

Logic probe

Logic probe


Sebelum membuat sebuah rangkaian , kita harus tahu terlebih dahulu komponen-komponen yang akan di gunakan pada rangkaian tersebut.
Untuk rangkaian logic probe ini, komponen yang saya butuhkan adalah IC 74LS00 (d_ttl.lib), IC 74LS47 (d_ttl.lib), IC 74LS04 ( d_ttl.lib), LED ( device.lib), Resistor (device.lib), Catu Daya, 7-Segment (7Segment.lib)
Gambar dari komponen-komponen logic probe :

IC 74LS00

IC 74LS47
   

IC 74LS04

LED

Resistor
   

7-Segment
Untuk Catu beginilah cara membuatnya
1.    Pertama buat lah sebuah kotak, dengan menggunakan ikon

2.    Kemudian tambah power ground dan vcc , dengan cara klik tools power port
 pada wiring tools

3.    Untuk mengubah style dari power port, yaitu dengan cara klik 2x pada port sampai muncul pop-up power port, pilih style Power Ground
4.    Jika sudah , maka akan jadilah sebuah komponen catu daya , seperti ini 

 , untuk menambahkan text, pilih iconpada drawing tools
Jika kita sudah mengetahuin komponen-komponen yang akan digunakan. Sekarang saatnya kita menggambar rangkaian logic probe
Baiklah, beginilah cara membuat rangkaian logic probe
1.    Klik Star lalu buka SCH.exe
2.    Buatlah lembar kerja baru , klik Files→ New

3.    Atur ukuran kertas dengan cara, mengklik 2x pada sisi luar lebar kerja , kemudian akan timbul pop-up

Ubah size menjadi A4
4. Untuk menambahkan Library yang digunakan untuk memasukkan komponen ke dalam rangkaian dengan cara klik tombol Add/Remove
5. Setelah itu kita tinggal mengadd library yang ingin kita masukkan, setelah itu klik OK


6.    Perbesar dengan ikonuntuk mempermudah menggambar
7.    Susun komponen-komponen sampai terbentuk rangkaian seperti berikut

8.    Kemudian sambungkan rangkaian menggunakan electrical wire ( sebagai kabel )pada wiring tools, kemudian tambahkan junctionpada wiring tools, junction merupakan titik merah yang menunjukan kabel tersebut terhubung
9.    Setelah semua selasai, maka jadilah sebuah rangkaian Logic Probe

Rabu, 16 September 2015

data protel

Protel schematics editor

Download Protel 1.0
tugas pertama buat schematics nya gambar 5.1 skema rangkaian logic probe lengkap dengan cara menjelaskannya (step by step)

Gerbang dasar logika

Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika.

Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)

Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar

Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran.

Catatan:
Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS.

IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan desah.

IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC.

Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah 15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol.

Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”(Ian Robertson Sinclair, Suryawan) 

Sistem digital merupakan basis dalam melaksanakan berbagai tugas komputasional, oleh karena itu perlu dilakukan manipulasi informasi biner dengan menggunakan rangkaian-rangkaian logika yang disebut gerbang-gerbang (gates). Gerbang didefinisikan sebagai blok-blok piranti keras (hardware) yang menghasilkan sinyal-sinyal biner; 1 atau 0, jika persyaratan-persyaratan input logika dipenuhi.  Hubungan input dan output dari variabel biner untuk setiap gerbang dapat disajikan dalam sebuah tabel yang disebut “tabel kebenaran” (truth table). Gerbang-gerbang logika yang dibahas ini adalah AND, OR, NOT, NAND, NOR dan X-OR

A.    Gerbang  AND
Gerbang AND dinyatakan sebagai Y = A • B, dimana output rangkaian Y bernilai 1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 1; dan output Y bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.  Simbol gerbang AND dapat dilihat pada Gambar 1.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA AND
Simbol Gerbang AND
Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang AND adalah:
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
 Tabel 1. Tabel kebenaran dari gerbang AND

B.    Gerbang OR
Gerbang OR dinyatakan sebagai Y = A + B, dimana output rangkaian Y bernilai 0, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0; dan output Y bernilai 1 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.  Simbol gerbang OR dapat dilihat pada Gambar 2.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA OR
Simbol gerbang OR
Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang OR, sebagai berikut:
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
    Tabel 2. Tabel kebenaran dari gerbang OR

C.    Gerbang NOT
Gerbang NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan sebagai Y =  . Nilai output Y merupakan negasi atau komplemen dari input A. Jika input A bernilai 1, maka output Y bernilai 0, demikian sebaliknya. Simbol gerbang NOT dapat dilihat pada Gambar 3.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA NOT
Simbol gerbang NOT
Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NOT adalah:
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
  Tabel 3. Tabel kebenaran dari gerbang NOT

D.    Gerbang NAND
Gerbang NAND dinyatakan sebagai Y =A • B  , dimana output rangkaian Y bernilai 0, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 1; dan output Y bernilai 1 untuk nilai-nilai A dan B yang lain. Jadi NAND adalah komplemen dari AND. Simbol gerbang NAND dapat dilihat pada Gambar 4.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA NAND
Simbol gerbang NAND
Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NAND, sebagai berikut:
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
Tabel 4. Tabel kebenaran dari gerbang NAND

E.    Gerbang NOR
Gerbang NOR dinyatakan sebagai Y =A +  B  , dimana output rangkaian Y
bernilai 1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0, dan output Y bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain. Jadi NOR adalah komplemen dari OR. Simbol gerbang NOR dapat dilihat pada Gambar 5.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA NOR
Simbol gerbang NOR
Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NOR adalah:
  
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
 Tabel 5. Tabel kebenaran dari gerbang NOR
F.    Gerbang X-OR
Gerbang X-OR dinyatakan sebagai Y = A • B + A• B  atau disederhanakan menjadi Y = A + B, dimana output rangkaian Y bernilai 0, jika kedua input A dan B memiliki nilai yang sama, dan output Y bernilai 1 jika kedua input A dan B memiliki nilai yang tidak sama.  Simbol gerbang X-OR dapat dilihat pada Gambar 6.
RANGKAIAN GERBANG LOGIKA X-OR
 Simbol gerbang X-OR
Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang X-OR adalah:
http://dasar-pengetahuan.blogspot.com/
Tabel 4. Tabel kebenaran dari gerbang X-OR


Mudah - mudahan sobat bisa  mengerti dengan  sedikit apa  yang  telah  di paparkan  di atas...!! 
Selamat belajar ..!?

Kamis, 10 September 2015

Starter Package :3

Kuliah kemarin masuk tanggal 1 september 2015, eh ternyata masuk kelas 1cc (tekom)
saya terkejut :v

Rabu, 09 September 2015

SISTEM BILANGAN BINER

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst

Perhitungan

Desimal Biner (8 bit )
0 0000 0000
1 0000 0001
2 0000 0010
3 0000 0011
4 0000 0100
5 0000 0101
6 0000 0110
7 0000 0111
8 0000 1000
9 0000 1001
10 0000 1010
11 0000 1011
12 0000 1100
13 0000 1101
14 0000 1110
15 0000 1111
16 0001 0000
Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.
contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner
desimal = 10.
berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20).
dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010